Ibu di Lubuk Linggau Diduga Diusir Karena Beda Pilihan Politik, Rodi Wijaya Berikan Perhatian
lensaperistiwa.com Lubuklinggau – Seorang ibu rumah tangga di Kota Lubuklinggau mengalami perlakuan tidak menyenangkan setelah diduga diusir dari rumah kontrakan akibat diduga perbedaan pilihan politik.
Ibu yang diusir tersebut adalah Sri Bokir dan Mawarni, mereka adalah keluarga besar yang telah tinggal di kontrakan itu.
Ia diduga diusir setelah pemilik kontrakan mengetahui bahwa ia mendukung pasangan calon nomor urut 1, H. Rodi Wijaya (ROIS), sementara pemilik kontrakan mendukung kandidat lain, yakni Yoppy Karim.
Menurut keterangan Sri Bokir alasan yang diberikan pemilik kontrakan adalah tunggakan pembayaran sewa selama tiga bulan dan rencana perbaikan rumah yang sering banjir.
Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah memiliki itikad untuk melunasi tunggakan tersebut.
“Kami sudah tiga tahun tinggal di sini, memang ada tunggakan tiga bulan, tapi kami berniat membayar. Namun, tiba-tiba alasan pengusiran dengan alasan perbaikan rumah pasca banjir,” jelasnya.
Ketika peristiwa ini diketahui oleh H. Rodi Wijaya, calon Wali Kota Lubuk Linggau nomor urut 1, ia segera mengunjungi ibu tersebut untuk memberikan dukungan moral. Dalam kunjungannya, ibu tersebut merasa senang dan bahagia atas perhatian yang diberikan.
“Ketika dikunjungi Pak H. Rodi Wijaya, saya merasa sangat terbantu dan dihargai,” ungkapnya.
Sementara itu, Rodi Wijaya menyampaikan bahwa kunjungannya murni didasari rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap warga yang sedang menghadapi kesulitan.
“Ini bukan soal politik semata, tapi bagaimana kita harus hadir membantu sesama, apalagi dalam situasi seperti ini,” ujar Rodi.
Pasangan calon nomor urut 1, H Rodi Wijaya dan Imam Senen (ROIS), memang dikenal aktif turun ke lapangan untuk menyapa warga dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
Kejadian ini menjadi salah satu bukti bahwa ROIS selalu hadir untuk memberikan solusi kepada masyarakat, tidak hanya dalam kampanye, tetapi juga dalam membantu persoalan sosial yang dihadapi warga.
Pasangan ROIS pun mengimbau agar pemilihan kepala daerah berlangsung secara damai dan demokratis, mengutamakan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi di tengah masyarakat. ( WIM /rls )