Perbandingan Antara Gaya Kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi Dan Wali Kota Tasikmalaya Semakin Mencolok Dimata Masarakat

Perbandingan Antara Gaya Kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi Dan Wali Kota Tasikmalaya Semakin Mencolok Dimata Masarakat

 

Lensaperistiwa.com Kota Tasikmalaya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mendapat sorotan publik setelah aksinya yang dianggap “radikal” dalam menangani persoalan lingkungan. Berbeda dengan gaya kepemimpinan yang lebih banyak bersifat administratif, Dedi justru memilih turun langsung ke lapangan untuk membersihkan sungai, menangani sampah, dan menegur pihak-pihak yang dianggap lalai dalam menjaga lingkungan.

Baru-baru ini, aksi Dedi saat turun langsung ke Sungai Cipabaluan di Sukabumi untuk mengangkat tumpukan sampah yang menyumbat aliran air viral di media sosial. Tindakan spontan tersebut menuai banyak pujian dari beberapa kalangan element masyarakat khususnya warga masyarakat umumnya yang menilai kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai contoh nyata dalam menyelesaikan masalah lingkungan.

“Ini baru pemimpin! Langsung eksekusi tanpa banyak wacana,” tulis salah satu netizen di media sosial.

Namun, lain pendapat dari Endra Rusnendar SH sebagai Divisi hukum Balai Pewarta Nasional sekaligus Pembina YAYASAN DPP LBH MERAH PUTIH TASIKMALAYA, pujian terhadap Dedi Mulyadi justru berbanding terbalik dengan sorotannya terhadap Wali Kota Tasikmalaya, yang dinilai lebih fokus pada kegiatan seremonial daripada aksi konkret reel dilapangan dalam menangani persoalan lingkungan.

Meskipun, saya pernah membaca dari berbagai sumber Pemerintah Kota Tasikmalaya baru-baru ini mengumumkan efisiensi anggaran kisaran sebesar Rp.45 miliar, masyarakat masih mempertanyakan langkah konkret yang diambil dalam menangani permasalahan mendesak seperti sampah, pengelolaan lingkungan, serta ancaman banjir dan longsor.

Salah satu kebijakan yang menuai kritik adalah perjalanan dinas sejumlah pejabat eselon ke Jakarta beberapa pekan terakhir ini untuk menghadiri pelantikan wali kota dan wakil wali kota. Kritik muncul karena di saat yang sama, Kota Tasikmalaya masih berjuang dengan masalah sampah yang menumpuk serta risiko banjir yang semakin tinggi akibat saluran pembuangan air (drainase) yang buruk.

Endra Rusnendar SH menambahkan,“Harusnya dana yang ada di fokuskan pada perbaikan infrastruktur dan penanganan sampah, bukan untuk seremoni yang kurang berdampak langsung ?

Perbandingan antara gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi dan Wali Kota Tasikmalaya semakin mencolok di mata masyarakat. Banyak yang berharap agar kepala daerah lain mengikuti jejak Dedi dengan turun langsung ke lapangan, bukan hanya mengandalkan kebijakan di atas kertas tanpa aksi nyata. ‘ucap Endra

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan kembali atas topik berita yang sebelumnya pernah di release, pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya belum memberikan tanggapan atas kritik yang muncul terkait efektivitas kebijakan mereka dalam menangani permasalahan lingkungan.( Wawan )

lensaperistiwa

lensaperistiwa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *