PEMERINTAH DESA MANGUNJAYA GELAR MUSDESUS PEMBENTUKAN KOPERASI MERAH PUTIH PASEBAN

Ogan Komering Ilir, Lensapendidikan.com – Pemerintah Desa Mangunjaya melaksanakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada Kamis, 15 Mei 2025, bertempat di Kantor Desa Mangunjaya. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2025 tentang Penguatan Ekonomi Desa melalui Pembentukan Koperasi Merah Putih.
Dalam musyawarah tersebut, agenda utama yang dibahas adalah pembentukan Koperasi Merah Putih Paseban yang diharapkan menjadi wadah usaha kolektif masyarakat desa. Koperasi ini bertujuan untuk mengelola potensi lokal secara optimal melalui usaha berbasis kebutuhan warga, seperti simpan pinjam, distribusi logistik, maupun pelayanan klinik desa.
Kepala Desa Mangunjaya H.Herman dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran koperasi sebagai tulang punggung ekonomi desa. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan mendukung terbentuknya koperasi sebagai langkah bersama menuju kemandirian ekonomi.
Setelah sambutan dan pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemilihan pengurus koperasi, pembahasan struktur modal awal seperti simpanan pokok dan simpanan wajib, serta penetapan bidang usaha koperasi sesuai potensi yang ada di desa.
Usai Musdesus, kegiatan berlanjut dengan Rapat Pendirian Koperasi Merah Putih Paseban, yang dipimpin oleh ketua rapat terpilih dan dihadiri oleh masyarakat. Dalam rapat tersebut, disepakati sejumlah hal pokok, yakni:
Nama koperasi: Koperasi Merah Putih Paseban
Alamat kantor koperasi: Desa Mangunjaya
Bidang usaha: Sembako, logistik, klinik desa (sesuai KBLI 2025)
Modal awal: Disepakati bersama dari simpanan pokok dan wajib anggota
Pembentukan Koperasi Merah Putih ini juga didukung secara regulatif oleh Surat Edaran Menteri Koperasi No. 1/2025 dan SK Menteri Koperasi No. 9/2025 yang memberikan arahan dan legalitas dalam proses pendiriannya.
Melalui koperasi ini, Pemerintah Desa Mangunjaya berharap mampu membangun kemandirian ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, serta menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam membangun ekonomi berbasis gotong royong. (Ln)