Makam Leluhur di Gusur, Mahasiswa Adat Buru! Seruduk DPRD Maluku

Makam Leluhur di Gusur, Mahasiswa Adat Buru! Seruduk DPRD Maluku

Lensaperistiwa.com Ambon Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi masyarakat adat pulau Buru mengelar aksi demonstrasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku yang di pimpin oleh Kordinator Lapangan (Korlap) Samuel Nurlatu Rabu, (15/05/2025).

Dalam orasi itu pendemo meminta keadilan dan perlindungan kepada wakil rakyat atas penyerobotan lahan sekaligus penggusuran di lakukan oleh PT. Panca Karya terhadap lahan warga masyarakat adat yang didalamnya terdapat warisan budaya tempat saklar masyarakat adat, “makam leluhur” berlokasi di desa Kayu Putih Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan (Bursel).

Demo tidak berlangsung lama di terima oleh Wakil Ketua Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Richard Rahakbauw, dialok lepas berlangsung di ruang Komisi lll, pendemo meminta wakil rakyat agar segera memanggil Direksi PT. Panca Karya guna di mintai kenjelasan terkit dengan aktivitas penyerobotan lahan di atas wilayah tanah adat yang didalamnya terdapat “makam leluhur” warisan budaya masyarakat adat.

Empat (4), poin tuntutan di sampaikan pendemo antara lain?

1. Mendesak Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Gubernur Provinsi Maluku untuk segera memanggil direksi PD PANCA KARYA untuk mencabut izin operasi PT WANA ADIPRIMA MANDIRI karena kami mendugga beroperasi secara illegal di Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan (Bursel).

2. Mendesak PD PANCA KARYA untuk segera menghentikan segala aktivitas di area lahan masyarakat adat kerena di nilai lokasi tersebut adanya kuburan /karamat/tempat sakral masyarakat adat di Kecamatan Waesama.

3. Meminta DPRD Provinsi Maluku untuk segera memanggil diresksi PD PANCA KARYA agar segera mengevaluasi kinerja manejer PT WANA ADIPRIMA MANDIRI kerena telah menggusur tempat kuburan/keramat masyarakat adat di Desa kayu Putih Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan.

4. Mendesak Direksi PD PANCA KARYA untuk segera berianggungjawab atas pengegusuran kuburan/karamat masyarakat adat di desa Kayu Putih kecamatan waesama kabupaten Buru Selatan (Bursel).

Selain itu Rahakbauw menyebut, sebagai wakil rakyat akan melakuan penyelasaian terhadap maslah ini karena menyangkut dengan kepentingan masyarakat. Dalam waktu dekat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku akan melakukan agenda rapat paripurna, “kita akan melakuan pemanggilan terhadap Direksi PT. Panca Karya” guna di mintai pertanggung jawaban terkat dengan aktivitas yang dilakuan, di Buru Selatan (Bursel). Sebutnya dengan santun.(*)

lensaperistiwa

lensaperistiwa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *