Ketua BPH GSK Priode 2023-2028 Tak Tau Berorganisasi
lensaperistiwa.com – Ambon
Pelaksanaan Musyawara Besar (MUBES) Gereja Suara Ketebusan (GSK) seIndonesia yang ke lX (Sembilan) berlangsung di Jemaat Romeaan Kecamatan Fordata Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) di ikuti oleh peserta MUBES Gereja Suara Ketebusan (GSK) dari kalangan Gereja, Pdt hingga Jemaat yang ada dari berbagai pelosok Nusantara di Indonesia sejak tanggal 27 Oktober hingga 30 Oktober 2023.
Dari berbagai kegiatan MUBES itu, berlangsung telah terjadi aksi protes yang mewarnai, pelantikan Ketua Sinode BPH Gereja Surara Ketebusan (GSK) Pdt. James Rengreulu, Mth. Priode 2023-2028 pasalnya, pelantikan itu secara organisasi catat secara prosedural hal itu tidak memenuhi mekanisme dan ketentuan Gereja yang ada.
Salah satu pelayan Gereja Suara Ketebusan (GSK) Nofry Makagiang saat di hubungi wartawan melalui via WhatsApp Selasa,(31/10/2023) pihaknya mengatakan, gejolak pelantikan ketua BPH Sinode GSK ini, secara kasat mata cacat secara hukum hal tersebut telah melanggar tatanan berorganisasi “saya selaku hamba Allah Gereja Suara Ketebusan sangat menyesali atas kinerja yang di nakodai oleh ketua Sinode BPH GSK 2 (dua) priode ini.”
Pasalnya, pada kepemimpinannya itu, dirinya telah melakukan berbagai langkah yang tidak baik, telah mencoreng organisasi Gereja Suara Ketebusan (GSK) dengan melakukan berbagi perturan melanggar organisasi Gereja GSK yang mana, ia telah melakukan proses pelantikan serta pengangkatan terhadap beberapa Pendeta (Pdt) yang tidak berpendidikan Telogia/Kependetaan menjadi Pendeta Pembantu (Pdp) aktif menurut Makagiang cacat organisasi.
Ada beberapa indikator yang di perbuat oleh Ketua BPH Sinode GSK seperti, melakukan pelantikan terhadap dirinya sebagai lider pimpinan. Ketua Sinode BPH GSK Periode 2023 -2028 oleh pesaingnya yang gugur kala itu.
Oleh karna itu, kinerja Ketua BPH Sinode GSK 2023-2028 kata Makagiang cacat prosedur, ambur radu rasanya hal tersebut telah melangar aturan dan tata kelola organisasi Gereja Suara Ketebusan yang tidak sesuai dengan mekanisme AD/ART Gereja Suara Ketebusan (GSK), ketus Makagiang.
“Saya rasa ini merupakan proses pembelajaran untuk kedepannya jangan lagi ada insiden seperti ini sebap menyulitkan berkembangnya organisasi GSK.”
Mirisnya lagi lanjut dia semasa kepemimpinan 5 (lima) tahun berjalan Ketua BPH Sinode GSK periode 2019-2023 dan kini melanjutakan priode 2023-2028 tak ada 1 (satu) program pun, yang telah dilaksanakan sesuai perkataan lewat visi dan misi di hadapan semua peserta MUBES kalah itu oleh saudara Pdt. James Rengrengulu, Mth. Yang dapat memberikan kontribusi baik terhadap organisi Gereja Suara Ketebusan GSK ketusnya menyesali.(*)