lensaperistiwa.com – JAKARTA
Pemerintah menggelar Business Maching (Temu Bisnis) Tahap III untuk meningkatkan penyerapan produk dalam negeri (PDN) oleh kementerian dan lembaga (K/L), pemerintah daerah (Pemda), dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Peserta dan tamu undangan tampak memadati tempat acara sejak pembukaan hingga rangkaian acara talkshow.
Dalam acara itu, ada tiga talkshow yang digelar secara berturut-turut, antara lain bertema Pengawasan Komitmen Belanja PDN, Kesiapan Rantai Pasok Industri Dalam Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, dan Inovasi Perguruan Tinggi Dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang terlihat dipadati oleh para peserta perwakilan K/L, Pemda hingga BUMN.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Sekjen PUPR), Moh Zainal Fatah, mengatakan pihaknya telah merealisasikan anggaran belanjanya untuk produk lokal melebihi Rp80,48 triliun, yang menunjukkan komitmen penuh terhadap program gerakan nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Alokasi anggaran yang digelontorkan tersebut, diambil dari total pagu anggaran Kementerian PUPR pada 2022 sekitar Rp100,5 triliun.
“Monitoring per 25 Mei 2022, angka itu sudah terlampaui,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Moh Zainal Fatah, di acara pembukaan Business Matching Tahap III dengan tema “Membuka Peran Rantai Pasok Dalam Negeri Untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI)”, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (30/5/2022).
Dalam talkshow tersebut, Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Saiful Islam, menegaskan pemerintah pusat akan memberikan dua insentif ke Pemda, yang telah berhasil merealisasikan belanja PDN sesuai dengan aturan yang berlaku.
Aturan yang dimaksud adalah Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi (UMKM) dalam rangka menyukseskan gerakan nasional bangga buatan Indonesia (BBI) pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Dengan angka minimal realisasi belanja PDN sebesar 40 persen dari total pagu anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dimiliki oleh suatu pemerintah daerah.
“Memberikan insentif kepada daerah yang telah memenuhi aturan Inpres Nomor 2 Tahun 2022,” imbuhnya.
Direktur Kelembagaan Sumber Daya Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Direktur Kelembagaan SDK Kemen PUPR), Nicodemus Daud, mengungkapkan jika temu bisnis atau Business Matching Tahap III menghadirkan 11 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebanyak 30 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari sektor pertanian, alat kesehatan, teknologi informatika (TI) dan kuliner, 58 perusahaan industri farmasi dan alat kesehatan, serta lima asosiasi bidang konsumsi yang menampilkan produk dalam negeri anggotanya, turut hadir.
“Temu bisnis itu dimaksudkan untuk mempertemukan antara demand dan supply dari produsen dengan pemerintah, sehingga kebutuhan barang dan jasa pemerintah dapat dipenuhi oleh produsen dalam negeri yang akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujar Nicodemus, di acara Business Matching Tahap III bertajuk “Membuka Peran Rantai Pasok Dalam Negeri Untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI)”, di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (30/5/2022).
Ada empat tujuan pelaksanaan program Business Matching Tahap III ini. Di antaranya pertama, merealisasikan belanja program negeri sebesar minimal Rp400 triliun di akhir Mei 2022, dalam arti telah terkontrak, karena untuk belanja batas waktunya sampai Desember 2022.
Kedua adalah mendapatkan gambaran dan informasi mengenai kebutuhan K/L, Pemerintah Daerah (Pemda) dan BUMN dan ketersediaan dan pasokan sesuai kebutuhan, termasuk dukungan perguruan tinggi dan sekolah vokasi dalam melakukan inovasi produk yang berkualitas dan memiliki daya saing.
Ketiga, memeroleh gambaran dan informasi mengenai realisasi belanja K/L, Pemda, dan BUMN dalam mendukung gerakan nasional bangga buatan Indonesia
Keempat, memperoleh gambaran informasi produk-produk yang belum dapat dipenuhi oleh produsen dalam negeri dan belum terdapat substitusi lokalnya.
“Sehingga diharapkan kementerian terkait dapat mendorong pertumbuhan industri dalam negeri untuk menciptakan produk dalam negeri yang dapat menjadi substitusi barang impor,” tandas Nicodemus.
Pada hari kedua Business Matching Tahap III juga akan digelar tiga talkshow dengan tema Produk Asli Bangsa Indonesia, Implementasi Komitmen Belanja PDN 5 BUMN Terpilih, dan Komitmen Belanja PDN 5 Pemda Terpilih.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan evaluasi dan pengawasan pelaksanaan belanja produk dalam negeri oleh Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Acara akan ditutup oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dan peluncuran dua produk asli bangsa Indonesia, yakni Formularium Fitofarmaka dan Ship Simulator.