Lensaperistiwa.com - Indramayu.
Terulang lagi, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kab, Indramayu Provinsi Jawa Barat, bernama Tati (37), warga Desa Sleman Kecamatan Sliyeg.
Dikabarkan telah terindikasi jadi korban sindikat perdagangan orang (Trafiking) atau korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Pasalnya, dia (Tati) telah terbujuk rayuan oleh oknum sponsor untuk ditempatkan bekerja keluar negeri di Negara Timur Tengah tujuan Iraq sebagai asisten rumah tangga.
lantaran terbujuk dengan iming iming gaji besar dan uang pesangon yang menggiurkan serta proses ke luarga negeri dengan cepat.
Sedangkan Dia tidak sadar kalau dirinya (Tati) sedang berada dalam lingkaran sindikat Agen Ilegal di Irak untuk dijadikan TKI ilegal.
Sadar menjadi korban sindikat trafiking, Tarwi, tidak lain merupakan kakak kandung Tati, mengungkapkan bahwa adiknya Tati waktu berangkat keluar negeri sekitar bulan Februari tahun 2022.
Dirinya (Tati) tidak paham kalau keberangkatanya itu status ilegal, dan tidak mengetahui kalau visa nya bukan visa kerja melainkan visa kunjung.
Hal itu baru diketahui setelah Tati menghubunginya lewat jaringan seluler.
“Dia bilang posisinya di kantor Ejensi di Iraq, bekerja juga hanya freelance dan gajinya disita pihak Ejensi.” Ujarnya
Dari kabar itu, Tarwi berharap dan meminta bantuan ke Pemerintah khususnya BP2PMI untuk memulangkannya karena keluarga khawatir bahkan orang tua Tati sedang mengalami sakit keras, sedangkan anaknya tak ada yang mengurus atau merawat karena suaminya Tati, lagi bekerja di Luar Negeri juga.
“Saya khawatir ada apa apa dengan adik saya, jadi tolong pulangin adik saya,” harap Tarwi.
“Saya berharap kepada pemerintah yang melalui BP2MI secepatnya bisa membantu memulangkan adik saya,” ujarnya sambil beruraian air mata.
“Tolong bantu adik saya pak biar segera pulang ke Indonesia,” jelas Tarwi.
Sementara itu, Pihak BP2MI Kab, Indramayu Ali Imron, mengakui telah menerima pengaduan tersebut, dan siap akan membantu proses pemulangannya.
“Ini persoalan kemanusiaan, kami segera tanggapi, dan segera kami koordinasikan dengan Kementrian,” tegas Ali, Jum’at (20/05/2022). (Bd)