Presiden Menegaskan Hilirisasi Industri Keberanian Indonesia Mentransformasi Ekonomi

lensaperistiwa.com – jakarta

Presiden Joko Widodo menegaskan, keberanian Indonesia dalam melakukan hilirisasi industri pada seluruh sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, sebagai wujud dari transformasi ekonomi yang gencar dilakukan dalam waktu dekat. 

Maksud dari hilirisasi industri adalah melakukan ekpor barang dalam bentuk setengah jadi atau jadi, dan menghentikan ekspor bahan mentah. 

“Dalam posisi seperti itu, keberanian mentransformasi ekonomi akan memberikan manfaat dan memberikan peluang jangka panjang kita menjadi lebih baik,” kata Presiden Jokowi pada Dies Natalis Universitas Sebelas Maret (UNS) ke-46 pada Jumat (11/3/2022). 

Menurut Presiden, dengan melakukan hilirisasi industri itu, Indonesia akan mendapatkan nilai tambah yang melimpah dari beraneka SDA yang diekspor. Dampaknya, akan berkontribusi besar dalam pemasukan negara ke depan. 

Terbukti, semenjak 2020, pemerintah telah melakukan hilirisasi industri mulai dari SDA nikel. Dengan cara mengekspor barang jadi atau setengah jadi dari setiap komoditas nikel memiliki hasil yang menggembirakan. 

Sektor ekspor SDA nikel memberikan kontribusi yang besar terhadap pemasukan negara. Kini, sektor itu mampu menyumbang sebesar Rp300 triliun, yang sebelumnya hanya mencapai di kisaran Rp15 triliun. 

“Pada 2021, kemarin ekspor bentuk setengah jadi dan jadi melonjak menjadi USD20,8 miliar. Artinya dari Rp15 triliun melompat kepada kurang lebih Rp300 triliun,” kata Presiden. 

Ke depan, Indonesia berpeluang memproduksi barang seperti lithium battery, iVi battery, kendaraan listrik, sodium-ion, dan semikonduktor. Mengingat, produk-produk itu, dibuat dengan bahan dasar utamanya adalah nikel. 

“Semuanya akan diproduksi di dalam negeri karena bahan bakunya kita setop keluar,” imbuh Presiden. 

Berhasilnya hilirisasi industri pada SDA itu, nantinya akan diikuti oleh SDA komoditas lain yakni bauksit, tembaga, timah, emas, komoditas perkebunan dan, pertanian. 

“Satu persatu kita memiliki keberanian untuk bilang setop ekspor bahan mentah,” tutur Presiden. 

Diakui Presiden Jokowi, konsekuensi dari keberanian hilirisasi industri itu, memang membuat Indonesia digugat oleh sejumlah negara. Pihak pemerintah pun tidak gentar terhadap upaya gugatan yang dilakukan oleh negara itu. 

Sebab, memulai era hilirisasi industri di tanah air memang sangat dibutuhkan keberanian yang besar menghadapi semua tantangan yang datang baik dari dalam maupun luar. Jadi, konsekuensi apapun akan ditempuh demi mewujudkan hal itu. 

“Enggak apa-apa digugatin terus, belum tentu kita kalah, tapi belum tentu juga kita menang. Tapi keberanian itu harus kita lakukan,” kata Presiden. 

Semua proses itu, tambah Presiden, harus dijalani oleh pemerintah dalam beberapa ke depan. Dengan demikian, akan melegitimasi langkah-langkah yang diambil terkait dengan hilirisasi industri adalah upaya yang tepat. 

“kita enggak pernah mencoba, kita enggak akan tahu kita menang atau kalah, kita benar atau enggak benar. Tapi yang ini benar, setop itu benar,” pungkas Jokowi.

319 views

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *