lensaperistiwa.com – serang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan penanganan tanggap darurat banjir yang terjadi di Kota Serang, Banten. Akibat, guyuran hujan dengan intensitas yang cukup tinggi selama beberapa hari belakangan.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Banten Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rozali Indra Saputra mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemutakhiran data bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi dan BPBD Kota Serang.
Hal ini dikatakannya menyikapi upaya Kementerian PUPR yang turut melakukan penanganan tanggap darurat akibat banjir yang terjadi di Kota Serang, Banten.
“Terkait kebutuhan sarana dan prasarana dasar,” kata Rizali melalui siaran pers yang diterima pada Jumat (4/3/2022).
Pihaknya, telah mengirimkan bantuan berupa dua unit Mobil Tangki Air bersih, dua unit Hidran Umum, satu mobil toilet untuk dapur umum di Gedung Juang Alun-alun kota Serang. Kemudian dua unit mobil tangki air bersih dan tiga unit hidran untuk posko pengungsi di BPBD Kota Serang, kecamatan Kasemen, dan satu perahu karet yang disiagakan untuk evakuasi lanjutan.
Kementerian PUPR akan menambah bantuan perlengkapan/peralatan tanggap darurat sesuai kebutuhan dengan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
Sementara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau Ciujung Cidurian Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR memastikan bahwa Bendungan Sindangheula di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, masih aman dan turut mereduksi 2/3 luapan air di hilir Sungai Cibanten hingga Kota Serang.
“Petugas telah kami tempatkan untuk terus memantau secara ketat kondisi bendungan dari waktu ke waktu. Saat ini bendungan dalam kondisi stabil dan aman serta mampu mereduksi 2/3 luapan air Cibanten ke arah hilir. Tidak betul informasi yang beredar bahwa Bendungan Sindangheula jebol,” kata Kepala BBWS Cidanau Ciujung Cidurian, Ketut Jayada.
Ketut menyebutkan, kondisi muka air bendungan sempat penuh atau berada pada level tertinggi pada saat terjadi hujan deras sejak Senin (28/2/2022) malam, sehingga bendungan tidak dapat menampung debit air yang masuk.
“Untuk antisipasi banjir susulan, maka bendungan akan dikurangi volume airnya sebesar 20-25% dari volume tampungan dan akan diisi penuh kembali pada bulan April 2022 sebagai tampungan air di musim kemarau,” ujarnya.
Bendungan multifungsi Sindangheula yang memiliki luas genangan sebesar 115 hektar ini memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Serang maupun Kota Serang untuk irigasi di Daerah Irigasi Cibanten seluas 1.280 hektar, pengendalian banjir daerah hilir Kabupaten Serang dan Kota Serang, juga sebagai tenaga pembangkit listrik 0,4 megawatt (MW).