lensaperistiwa.com – jakarta
Pemindahan ibu kota negara, salah satunya bertujuan untuk membentuk pusat pertumbuhan ekonomi baru, tentunya dalam jangka panjang nantinya dinikmati oleh generasi yang akan datang.
“Inti dari memindahkan ibu kota negara salah satunya, adalah untuk memikirkan jangka panjang, memikirkaan generasi akan datang, karena itu merupakan salah satu strategi untuk mencapai visi 2045, jadi itu yang sangat ingin dicapai oleh Presiden,” kata Rudi S Prawiradinata selaku Deputi Bidang Pengembangan Regional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rabu (23/2/2022).
Menurut Rudi, dengan memindahkan ibu kota negara, tentunya akan terbentuk pusat pertumbuhan ekonomi baru. Melakukan pemerataan ekonomi dengan menggeser pertumbuhan lebih ke Timur.
Dalam 30-40 tahun terakhir, kontribusi pertumbuhan sebesar 80-85 persen hanya berasal dari Sumatera dan Jawa. Pada kurun waktu yang sama, kontribusi pertumbuhan Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta wilayah timur lainnya hanya sekitar 15 persen.
“Karenanya, pemerintah berusaha terus mengoptimalkan itu, terjadi pergeseran pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan wilayah timur pada 2045 ditargetkan menjadi 25 persen,” kata Rudi.
Rudi menuturkan, Presiden selalu mengingatkan bahwa dalam pembangunan itu harus megedepankan Indonesia sentris, bukan Jawa sentris. Pemindahan ibu kota negara merupakan salah satu strategi yang diinginkan oleh Bapak Presiden untuk membentuk pusat pertumbuhan baru.
Ia juga megungkapkan, bahwa pemindahan ibu kota negara sudah dipersiapkan sejak lama, yakni sejak 2017. Saat itu, dimulai pembahasan dengan mencari lokasi baru untuk ibu kota negara.
“Dampaknya secara ekonomi juga sudah diperhitungkan sejak lama jika pemindahan ibu kota negara dilakukan,” ujar Rudi.
Rudi menambahkan, Kalimantan diketahui sebagai paru-paru dunia, tentu dipastikan bahwa pembangunan itu harus betul-betul bersinergi dengan lingkungan, tidak merusak, bahkan mengembalikan fungsinya.
“Dalam jangka panjangnya nanti, sudah diproyeksikan bahwa kawasan ibu kota negara ini, bersama Balikpapan, Samarinda, akan menjadi pusat ekonomi baru. Jadi kita proyeksikan di 2045 tiga kota itu, akan menjadi metropolitan area, dan tentunya kita sudah proyeksikan jugaa konektivitasnya seperti apa