Petugas Gabungan Bersihkan Material Longsor di Wonosobo

lensaperistiwa.com – Jakarta

Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Basarnas, dinas terkait, beberapa organisasi relawan serta warga, membersihkan material longsor di tiga titik pada ruas jalan terdampak di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.

“Petugas BPBD serta dinas terkait melakukan pemantauan kondisi lapangan untuk mengantisipasi potensi bahaya susulan,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Kamis (10/2/2022).

Adapun lokasi terdampak di beberapa titik yakni di Desa Parikesit, Desa Kalilembu dan Desa Sikunang yang terletak di Kecamatan Kejajar.

Bencana tanah longsor mengakibatkan satu warga luka berat dari Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (9/2). Tanah longsor dipicu oleh kondisi tanah labil dan hujan lebat di sekitar wilayah pegunungan Dieng.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo melaporkan warga yang mengalami luka berat telah dievakuasi oleh tim gabungan. Selain korban luka, BPBD setempat mencatat 1 KK terdampak dan rumah rusak berat 1 unit akibat kejadian ini.

Sedangkan kerusakan sarana fisik, sebanyak 8 meter badan jalan tertutup material longsor dan 1 titik sarana irigasi terdampak.

Adapun lokasi terdampak di beberapa titik yakni di Desa Parikesit, Desa Kalilembu dan Desa Sikunang yang terletak di Kecamatan Kejajar.

Merujuk informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai wilayah potensi gerakan tanah pada Februari 2022, di wilayah Kabupaten Wonosobo terdapat 15 kecamatan yang memiliki potensi dengan kategori menengah hingga tinggi.

Daerah tersebut antara lain Garung, Kalibawang, Kalikajar, Kaliwiro, Kejajar, Kepil, Kertek, Leksono, Mojotengah, Sapuran, Selomerto, Sukoharjo, Wadaslintang, Watumalang, dan Wonosobo.

Daerah potensi menengah yakni pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sedangkan daerah berpotensi tinggi, jika curah hujan di atas normal, dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi.(gilangNawawi)

161 views

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *